Merasakan Asyiknya Sensasi Cave Tubing di Goa Pindul Jogja
Kota Yogyakarta memiliki beragam objek wisata menarik yang setidaknya harus Anda kunjungi sekali seumur hidup. Bagi Anda yang gemar berwisat di aliran air alam, maka Anda perlu mencoba merasakan sensasi cave tubing di Goa Pindul.
Goa Pindul Jogja sendiri merupakan salah satu objek wisata yang sangat terkenal dari Yogyakarta. Apabila berkunjung saat hari libur, siap-siap saja antre panjang untuk menjajal berbagai petulangan seru di dalamnya.
Tempat wisata primadona ini tepatnya berlokasi di Desa Gelaran 1, Kel. Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul. Lokasinya kira-kira berjarak sekitar 7 km dari Wonosari atau sekitar 2 jam perjalanan dari pusat kota Jogja.
Anda mungkin sedikit asing dengan istilah cave tubing. Sedikit gambaran yang bisa kami berikan, cave tubing merupakan kegiatan penyusuran gua dengan menggunakan ban pelampung melalui aliran sungai bawah tanah.
Saat melakukan cave tubing, pandangan mata Anda akan dibuat terpesona dengan pemandangan eksotis dari dinding-dinding bentukan alam di Goa Pindul. Tak hanya itu, pemandangan stalaktit dan stalagmit di dalamnya adalah puncak daya tarik yang begitu dinantikan oleh banyak pengunjung.
Menariknya lagi, pada bagian tengah goa terdapat stalaktit yang disebut-sebut terbesar ke-4 di dunia. Anda bahkan bisa menemukan bentuk stalatktit unik, seperti stalaktit “jantan”, stalaktik “puting”, stalaktit “gong”, hingga stalaktit “tirai”.
Namun begitu, objek wisata ini tetap tak terlepas dari kisah legenda yang menyelubunginya. Menurut kisah dari mulut ke mulut, asal mula nama Goa Pindul berawal dari perjalanan Ki Ageng Pemanahan dan Ki Juru Mertani. Mereka berdua di utus oleh Panembahan Senopati Mataram untuk membunuh seorang bayi yang tak lain adalah cucunya sendiri.
Alih-alih membunuh, keduanya malah berniat untuk menyelamatkan sang bayi dengan membawanya sejauh mungkin menuju Gunung Kidul. Namun di tengah perjalanan sang bayi menangis keras, sehingga keduanya memutuskan untuk mencari mata air untuk memandikan sang bayi.
Tak menemukan satu sumber air sama sekali, Ki Juru Mertani kemudian mengeluarkan kesaktiannya dengan menginjak tanah di puncak bukit. Dari sanalah goa ini kemudian terbentuk. Diakibatkan terburu-buru, pipi sang bayi tak sengaja “kebendul” batu dalam lubang, sehingga lama kelamaan goa tersebut dikenal sebagai Goa Pindul.
Terlepas dari segala kisah yang diaku-aku sebagai keberadaan awalnya, Goa Pindul selama ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berbagai keperluan, diantaranya seperti mandi, mencuci baju, memancing, dan lain sebagainya. Berdasarkan tampak fisiknya, Goa Pindul Jogja sendiri kemungkinan sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Tempat ini kemudian diusulkan menjadi objek pariwisata saat salah seorang mahasiswa UGM sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Tak berapa lama, Goa Pindul pun resmi dibuka pada 10 Oktober 2010 oleh masyarakat dan kepala daerah. Goa ini kemudian mulai banyak dikenal pada tahun 2012 sejak banyak disorot dan diulas melalui sosial media dan situs travel terkenal.
Meski kini keberadaannya bak sebuah ladang investasi, tetapi pada akhirnya warga sekitar lah yang diperkenankan untuk mengelola tempat ini. Oleh karenanya, disebutkan sekiranya hanya ada sekitar 10 operator yang mengelola tempat ini.
Selama melakukan cave tubing di tempat ini, Anda tak perlu khawatir masalah keamanannya. Setiap pengunjung akan diberikan baju pelampung dan akan didampingi oleh guide/operator yang sudah profesional.
Untuk masuk ke dalamnya, Anda akan dikenakan biaya retribusi Rp 10.000 per orang. Untuk paket cave tubing per orangnya diharuskan membayar sebesar Rp 50.000.
Namun harga yang disebutkan bisa saja berubah sewaktu-waktu tergantung pada pihak pengelola. Tarif yang dipatok sudah termasuk dengan biaya transportasi, asuransi, rompi pelampung, ban pinggang, pelatihan, hingga jasa operator.
Goa ini memiliki panjang 350 meter dengan variasi kedalaman antara 5 hingga 12 meter. Goa Pindul terbagi menjadi tiga zona di dalamnya, yaitu zona terang, zona remang, dan zona gelap abadi.
Sesaat sebelum memasuki goa, operator akan memberikan pengarahan dan pelatihan. Terdapat beberapa larangan yang wajib dipatuhi oleh para pengunjung.
Namun begitu, Anda diperkenankan untuk membawa ponsel dan kamera sehingga bisa mengabadikan keindahan yang ada di dalamnya. Nantinya masing-masing pengunjung akan diberi kantong plastik bening untuk membungkus barang-barang tersebut agar barang-barang Anda aman terhadap cipratan air.
Baca juga : Paket Outbound Jogja
Di sepanjang menyusuri berbagai zona yang ada di dalamnya, operator akan membimbing Anda dengan memberitahukan sejumlah hal informatif kepada para pengunjung. Sesaat sebelum keluar dari goa, operator akan memperkenankan Anda untuk puas bermain-main sejenak, seperti berenang atau berfoto-foto di Goa Njomplang yang merupakan mulut Goa Pindul Jogja.
Tak hanya cave tubing saja yang bisa Anda lakukan di tempat ini, tetapi terdapat juga beberapa kegiatan petualangan air lainnya, seperti susur Goa Gelatik, Susur Goa Baru, dan River Tubing Sungai Oyo. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 06.30 hingga 17.00 waktu setempat.
Nah, Anda tertarik untuk melakukan cave tubing di Goa Pindul? Anda bisa mempercayakan rangkaian itinerary perjalanan Anda kepada Dejogja Adventure Indonesia. Kami juga akan mengajak Anda untuk menyusuri objek wisata menarik lainnya yang ada di wilayah Yogyakarta. (AS)
Tag: Goa Pindul Jogaja, Cave Tubing, Objek Wisata Terkenal dari Gunung Kidul, Asal Mula Nama Goa Pindul, Stalaktit ke-4 Terbesar di Dunia
Baca juga : Tips Memilih Paket Outbound yang Tepat untuk Perusahaan