Taman Sari merupakan tempat wisata yang ada di kota Yogyakarta dan harus dikunjungi ketika sobat DTT pergi berlibur ke Jogja. Tempat wisata satu ini dilengkapi dengan bangunan bersejarah serta artistik dan bagus untuk digunakan sebagai objek foto. Berlokasi tidak jauh dari titik nol Jogja sehingga banyak dikunjungi para wisatawan asing dan lokal.
Taman Sari ini adalah peninggalan sejarah dari keraton Yogyakarta. Berikut ini beberapa keunikan yang dimiliki tempat wisata populee satu ini.
Taman Sari Memiliki Lorong Rahasia
Pada komplek Taman Sari ada banyak sekali lorong di bawah tanah. Pada dahulu kala lorong tersebut digunakan untuk jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dan juga Kraton Jogja. Ada legenda yang menyebutkan bahwa di salah satu lorong bisa tembus langsung ke pantai selatan dimana menjadi jalan Sultan Yogyakarta untuk bertemu dengan Nyi Roro Kidul.
Lorong tersebut juga berfungsi untuk tempat berlindung maupun bertahan untuk para keluarga Sultan jika suatu saat terjadi serangan dari para musuh.
Memiliki Masjid di Bawah Tanah
Salah satu yang menjadi keunikan dari wisata Tamansari adalah terdapat masjid dibawah tanah dan letaknya di bawah taman air. Masjid ini mempunyai desain dua lantai, bagian atas untuk laki-laki dan atasnya lagi untuk perempuan.
Masjid tersebut diberi nama Sumur Gumuling ada beberapa cerita yang menyebutkan masjid tersebut di bangun di bagian bawah tanah dengan tujuan supaya muadzin dan khatib bisa terdengar ke seluruh penjuru bagian masjid.
Dahulu Taman Sari Memiliki Danau Buatan
Berdasarkan kutipan dari Kraton Yogyakarta, Tamansari ini berdiri di atas mata air yang dahulu bernama Umbul Pacethokan. Pada awalnya, kompleks di Taman Sari mempunyai dua buah danau buatan bernama Segaran. Satu danu terletak di sisi Timur dan ada pulau buatan di bagian atasnya bernama Pulo Gedhong dan satunya di sisi barat bernama Pulo Kenangan.
Kedua danau tersebut dihubungkan dengan sebuah kanal. Pada dua sisi kanal tersebut ada kebun yang ditanami dengan berbagai buah-buahan yang tumbuh dengan sangat subur.
Taman Sari Dibangun Oleh Warga Portugis
Lokasi wisata favorit Jogja ini arsiteknya adalah seseorang yang berkewarganegaraan Portugis bernama Demang Tegis. Pembangunan tersebut berdasarkan dari gagasan Sri Sultan yang ke satu dan pimpinan pada proyek tersebut dipegang Tumenggung Mangundipuro dan digantikan Pangeran Notokusumo.
Sedangkan, keseluruhan biaya dalam pembangunan tersebut ditanggung Bupati Madiun, yaitu Tumenggung Prawirosentiko dan seluruh warganya. Oleh sebab itu, pada saat itu wilayah Madiun diberikan kebebasan tidak melakukan pembayaran upeti.
Diguncang Gempa Besar Sebanyak Dua Kali
Kompleks Taman Sari dua kali diguncang gempa yang sangat besar. Pertama di tahun 1867 dan mengakibatkan kerusakan yang lumayan parah dan membuat tempat wisata ini terbengkalai. Sedangkan baru di tahun 1977 dilakukan renovasi dengan serius.
Namun, bangunan yang bisa diselamatkan juga hanya sedikit sementara sebagian yang tertimbun harus dibongkar. Pada tahun 2006, gempa besar kembali melanda Yogyakarta dan membuat Tamansari melakukan renovasi kembali di beberapa bagian bangunan harus diperbaiki, dikuatkan lagi dan dilapisi secara ulang.