Tugu Jogja yang Mempunyai Sejarah Luar Biasa

Tugu Jogja merupakan salah satu ikon wisata yang terus abadi sepanjang masa. Sejarahnya seakan terukir abadi dalam setiap ukirannya, menghadirkan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
 
Terlebih ikon ini masuk dalam sumbu filosofis Yogyakarta yang saat ini sudah diakui oleh UNESCO. Tidak heran bila sekarang, pengunjung banyak berdatangan, bukan hanya untuk melihat sejarah tetapi selfie juga.
 
Harus diakui bangunan tersebut memang luar biasa, punya sejarah, sekaligus misteri yang masih dipercaya oleh seluruh masyarakat Yogyakarta. Walaupun fungsi sebenarnya adalah sebagai pembatas kawasan modern dan kota tua.

Fakta Menarik dari Tugu Jogja

Daya tarik dari tempat ini adalah berbagai macam fakta menarik yang membuatnya semakin magis, sehingga banyak orang penasaran untuk melihatnya. Beberapa di antaranya adalah sebagai simbol keabadian.
 
Abadi di sini bukan hanya sekedar kejayaan sultan saja, melainkan tentang masyarakatnya yang masih menjunjung tinggi warisan budaya, tradisi hingga soal perkembangan zaman serta berbagai inovasi. Selain keabadian, masih ada beberapa fakta menarik lainnya dari objek wisata jogja ini, berikut beberapa pembahasan singkatnya. 

1. Punya Beberapa Nama Lain

Tugu Jogja memiliki warna putih, tepat berdiri kokoh di tengah antara persimpangan jalan. Menurut kisah turun-temurun, bangunan tersebut awalnya bernama Golong Gilig, dibangun pada tahun 1755.
 
Waktu itu, Sultan Hamengku Buwono 1 masih memimpin, di bawah arahannya bagian puncak dibentuk seperti bola atau dalam bahasa jawa disebut dengan golong. Ada maksud tertentu mengapa bentuknya harus demikian.
 
Sultan ingin semua orang dapat merasakan bahwa Yogyakarta adalah Kota yang menjunjung tinggi persatuan, keharmonisan sekaligus kebersamaan bukan hanya antar masyarakatnya saja, melainkan juga hubungannya dengan raja serta Tuhan.
 
Inilah alasan utama mengapa bentuknya menjulang tinggi seperti angka satu. Jika zaman sekarang dapat diibaratkan sebagai bhinneka tunggal ika, dan hal tersebut begitu terasa bila berkunjung ke Jogja.

2. Tugu Jogja Dibangun Oleh Belanda

Monumen ini sempat mengalami perubahan tepatnya pada tahun 1889. Waktu itu, pemerintah Belanda melakukan reformasi besar-besaran, sehingga bangunan ini kembali dibangun dengan bentuk persegi, kemudian ditambahkan prasasti.
 
Perubahan tersebut mampu mengubah bentuknya tampak bulat serta kerucut yang runcing. Sejak saat ini, bangunan tersebut dikenal dengan nama De White Paal atau dinamakan Tugu Pal Putih.
 
Pembangunan ulang tersebut memang lebih pendek kurang 10 meter, sehingga menjadi 15 meter saja dibandingkan sebelumnya. Upaya Belanda ini mengindikasikan ingin menghapus simbol kebersamaan raja serta rakyat.

3. Menjadi Cagar Budaya

Tugu Jogja terlihat menarik karena pemerintah menetapkannya sebagai Cagar Budaya pada 2007. Kondisi tersebut tidak mengherankan karena bangunan ini memiliki berbagai unsur penting yang menjadikannya layak menyandang status Cagar Budaya.
 
Mulai dari sejarah, arsitektur, sampai dengan kebudayaan, semua tercakup di sana. Keputusan pemerintah tersebut juga menegaskan bahwa Tugu Pal Putih adalah warisan yang harus selalu dijaga hingga generasi mendatang.

4. Desainnya Menarik

Jika Sobat DTT melihat Tugu Jogja lebih dekat lagi, pasti akan terpukau dengan desainnya. Terlihat menarik dengan arsitektur yang sangat kaya simbol, mulai dari tingkatan, melembangkan kebudayaan jawa.
 
Selain itu, dalam desain ini juga menggambarkan struktur alam semesta berbalut keyakinan tradisional. Tidak heran bila saat memandangnya, menciptakan kesan dalam seperti ada energi yang membuat wisatawan merasa terpukau melihatnya.

Aktivitas Menarik Saat Malam Hari di Tugu Jogja

Pesona malam di sini memang mengesankan, banyak wisatawan selalu datang dan jarang sekali absen. Panoramanya begitu menggugah hati, terlebih kalau sinar purnama terlihat di langit Yogyakarta, keindahannya benar-benar menggoda.
 
Sebelum berkunjung ke sini, barang wajib yang harus dibawa adalah foto dan juga uang. Karena di sekitarnya ada banyak tempat, baik untuk minum kopi atau berbelanja oleh-oleh.

1. Berkunjung ke Cafe

Menikmati Tugu Jogja bukan hanya berdiri di depannya saja, melihatnya berwarna kuning pada malam hari karena lampu. Tetapi Sobat DTT juga bisa berkunjung ke beberapa cafe atau angkringan di sekitar.
 
Pilihannya cukup banyak, bahkan ada yang bisa melihat pesona menariknya dari atas, cantik sekali dan menunya sendiri juga enak-enak. Tempat tersebut adalah Kebondalem Coffee and Eaatery.
 
Kalau ke sini pilih di lantai dua, lalu bagian luar. Datang sekitar pukul 5 sore, paling epic lagi saat bulan Mei atau Desember. Ketika matahari berada di bagian bumi selatan.
 
Keindahannya membuat mata sulit berkedip, coba saja bayangkan matahari hendak turun, melukiskan langit warna oranye. Berpadu menjulangnya bangunan dengan warna putih keemasan tersebut, kalau masuk media sosial pasti FYP.

2. Foto Selfie

Keindahan Tugu Jogja ini memang sering dimanfaatkan oleh seluruh wisatawan foto selfie. Biasanya mereka akan mendekat lalu mengambil beberapa gambar, kami sarankan hati-hati dan beri ruang bagi pengendara.
 
Jangan sampai karena aktivitas Sobat DTT bisa mengganggu, pengguna jalan lainnya sehingga arus lalu lintas jadi macet. Bila membawa sepeda, usahakan diparkir dekat tugu, sekaligus jaga sendiri agar tidak hilang.

3. Melihat Pertunjukan Jalanan

Pesona terakhir di sini yang tidak boleh dilewatkan adalah melihat pertunjukan jalanan. Kalau week end cukup banyak, terutama para pengamen dengan menggunakan angklung dan alat musik lainnya.
 
Di momen tertentu, kawasan ini juga sering mengadakan event menarik, seperti waktu ulang tahun Kota Yogyakarta. Panggung hiburan yang menampilkan berbagai seniman hadir untuk menghibur masyarakat.
 
Terkadang juga ada aksi drumband baik dari keraton atau AAU. Harus diakui, kegiatan tersebut memberikan nuansa baru oleh karena itu, tidak ada salahnya mencari penginapan di sekitar sini saja.
 
Monumen menjadi ikon tidak terlupakan bagi seluruh wisatawan yang datang dari mana saja. Pesona Tugu Jogja memang mengesankan, terlebih selalu saja ada inovasi menarik yang dipersembahkan, membuatnya selalu hidup sampai kapanpun.