Keraton Yogyakarta di mana istana yang menjadi jantung budaya dan sejarah Jawa, memiliki daya tarik yang tidak tertandingi bagi pengunjung. Dari keindahan arsitektur klasik hingga kehidupan istana yang dilestarikan, seluruh bagian istana memancarkan keajaiban budaya Jawa.
Sebagai simbol wisata sejarah di Yogyakarta, daerah ini merupakan istana Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang masih difungsikan sebagai kediaman Sultan. Selain itu, kompleks keraton juga berfungsi sebagai museum yang menyimpan barang-barang koleksi Kesultanan.
Keraton Yogyakarta Hingga Saat Ini
Keratin yang menjadi simbol kebudayaan Jawa, mempunyai sejarah cukup panjang. Pembangunan istana ini mencerminkan sejarah panjang Kerajaan Islam Mataram.
Singkat cerita, Kesultanan ini terpecah menjadi dua Kesultanan, yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Daerah tersebut mempunyai akar sejarah pada Kesultanan Mataram. Sejak abad ke-16, Sultan Agung mendirikan Mataram Islam.
Kerajaan Mataram berperan penting sebagai pusat kebudayaan dan kekuasaan politik Jawa. Namun pada awal tahun 1755, Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua wilayah administratif akibat perundingan di Giyanti.
Dua wilayah Kesultanan tersebut adalah Yogyakarta yang diperintah oleh Sultan Hamengkubuwana I. Wilayah lainnya adalah Keraton Surakarta yang diperintah oleh Sunan Pakubuwono I.
Istana ini memainkan peran penting dalam sejarah modern Indonesia. Keraton Yogyakarta tidak hanya menjadi daerah otonom khusus, tapi juga penjaga dan pelindung kebudayaan Jawa.
Pada masa penjajahan Belanda, Sultan keraton ini merupakan salah satu pemimpin yang gigih melakukan perlawanan terhadap penjajahan. Bahkan pusat perlawanan terhadap penjajah pada saat pemogokan umum 1 Maret 1949 terletak di sini.
Seiring berjalannya waktu, keraton mengalami berbagai perubahan dan modernisasi. Meski melestarikan tradisi Jawa, istana ini juga terbuka terhadap modernisasi serta inovasi
Contohnya adalah penggunaan teknologi untuk melestarikan, memajukan tradisi, dan beradaptasi dengan perkembangan saat ini. Revitalisasi ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari kisah Keraton ke depan.
Daya Tarik Wisata Keraton Yogyakarta
Keberadaan Daerah Istimewa ini tidak hanya menjadi tempat bersejarah, namun juga menjadi simbol budaya dan jati diri bangsa, serta menjadi daya tarik wisata sejarah tersebut.
1. Arsitektur yang bagus
Salah satu daya tarik kawasan ini adalah arsitekturnya megah dan indah. Istana tersebut menampilkan gaya arsitektur tradisional Jawa yang khas menampilkan detail rumit serta ornamen indah. Bangunan-bangunan indah, halaman luas, serta taman hijau menciptakan suasana megah dan menakjubkan.
2. Museum
Kompleks dalam kawasan tersebut merupakan rumah bagi Museum yang memamerkan berbagai koleksi benda bersejarah dan seni budaya Kesultanan Yogyakarta. Sobat DTT dapat melihat perhiasan, pakaian, senjata, dan barang berharga lainnya yang mewakili kekayaan budaya serta sejarah kerajaan.
3. Upacara dan pertunjukan budaya di Keraton Yogyakarta
Tempat ini sering menjadi tempat upacara juga pertunjukan budaya Jawa begitu mengesankan. Di istana ini, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan tari tradisional Jawa, musik gamelan, wayang kulit, beserta acara budaya lainnya. Pengalaman ini menawarkan wawasan lebih dalam tentang budaya Jawa dan kehidupan kerajaan.
4. Ruang bersejarah
Wisata Jogja memiliki sejumlah ruangan bersejarah sangat menarik untuk dijelajahi. Ruangan-ruangan tersebut antara lain Padepokan, tempat pendidikan dan pelatihan kerajaan. Ruangan Kencana yang indah dengan ornamen emas mengesankan. Setiap ruangan memiliki fungsi serta unik dalam sejarah Keraton Yogyakarta.
6. Menggugah selera makanan dan masakan tradisional
Berkunjung ke daerah ini belum lengkap tanpa mencoba masakan tradisionalnya. Di sekitar Keraton terdapat berbagai warung yang menyajikan masakan khas Jogja.
Contohnya saja Gudeg, Soto dan Wedang Ronde. Pengunjung bisa mencicipi nikmatnya kuliner Yogyakarta sambil menikmati suasana tradisional yang kental.
7. Kerajinan tangan lokal berkualitas
Saat berkunjung ke destinasi wisata Keraton Yogyakarta, wisatawan juga berkesempatan membeli kerajinan lokal berkualitas sebagai oleh-oleh. Terdapat berbagai toko yang menjual kerajinan tangan seperti batik, wayang kulit, ukiran kayu, dll.
Suvenir ini merupakan hasil karya pengrajin lokal. Membeli kerajinan buatan dalam negeri tidak hanya mendukung perekonomian, tetapi juga merupakan cara untuk membawa pulang sepotong tradisi asli Jawa.
Kawasan Wisata Keraton Yogyakarta Sayang Jika Melewatkan
Bagi wisatawan, mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang masih berfungsi seperti dulu merupakan pengalaman tidak terlupakan.
1. Kompleks Alun-Alun Utara
Jangan lewatkan Alun-Alun Utara yang terletak di sisi selatan Gapura Gladag-Pangurakan saat berkunjung ke tempat ini. Alun-alun ini menjadi salah satu tempat paling simbolis di istana karena adanya dua pohon beringin terlihat seperti gerbang di tengah halaman rumput yang luas.
2. Masjid Gedhe Kauman
Masjid Gedhe Kauman atau Masjid Agung Yogyakarta terletak di sebelah barat Keraton dan merupakan pusat penyebaran agama Islam di sekitar kawasan baik dahulu maupun sekarang.
Arsitektur masjid ini unik dan tradisional, dengan bentuk Tajug persegi dan atap tiga lapis. Terdapat tembok tinggi di sekeliling masjid untuk pertahanan jika ada serangan musuh.
3. Komplek Siti Hinggil Lor Keraton Yogyakarta
Selain digunakan untuk upacara adat, kompleks Siti Hinggil Lor juga dilengkapi dengan museum yang memamerkan sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Suasana di tempat ini sangat tenteram ditambah dengan keberadaan pepohonan gayam yang rindang menjadikannya tempat nyaman bagi wisatawan untuk bersantai.
4. Komplek Kamandhungan Kidul
Kompleks ini memiliki bangunan utama yang disebut Bangsal Kamandhungan. Di sisi selatan terdapat gapura yang disebut Regol Kamandhungan, yaitu gapura selatan kompleks Kamandhungan-Kidul.
5. Komplek Kamagangan
Ada juga kompleks magang yang dulunya digunakan untuk melatih calon abdi dalam istana. Gerbang utama kompleks ini dihiasi dua patung ular yang melambangkan tahun berdirinya keraton.
Didalamnya terdapat beberapa bangunan seperti Bangsal Kemagangan, Panti Pareden dan Bangsal Pacaosan. Fasilitas di tempat ini meliputi pertunjukan sehari-hari.
Fasilitas lain yang menunjang lainnya antara lain tempat parkir kendaraan, pemandu lokal, peta kompleks keraton, papan petunjuk wisata, toilet umum, tempat sampah, dan lain-lain. Untuk itu, jangan lupa berkunjung ke Keraton Yogyakarta.