Monumen Jogja Kembali atau Monjali menjadi simbol dari perjuangan Indonesia. Monumen ini berada di Jogja, dan telah menjadi salah satu tujuan wisata cukup bersejarah. Monjali banyak sekali menyimpan nilai pelajaran dan semangat perjuangan.
Tempat ini memiliki bentuk yang cukup ikonik dengan bentuk kerucut. Tidak memiliki desain menarik, namun juga terdapat berbagai koleksi di dalamnya. Tempat ini menjadi tujuan paling ideal untuk mempelajari sejarah mengenai perjuangan kemerdekaan bangsa.
Lokasi dan Akses Monumen Jogja Kembali
Monjali terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tepatnya di Jalan Ring Road Utara. Lokasi tempat wisata Jogja ini mempunyai lokasi strategis dan akses mudah dijangkau. Jika Sobat DTT dari pusat Yogyakarta, baik itu Stasiun Tugu maupun Malioboro dapat mudah menjangkaunya.
Dari pusat kota tersebut, hanya membutuhkan perjalanan sekitar 15 sampai 20 menit menggunakan kendaraan pribadi. Jika Sobat DTT tidak membawa kendaraan pribadi, dapat menggunakan bus dengan harga sangat terjangkau.
Selain itu, akses ke lokasi wisata cukup mudah baik bagi wisatawan luar kota maupun lokal. Terdapat juga fasilitas parkir yang luas jika pengunjung membawa kendaraan pribadi. Selain akses mudah, Monumen Jogja Kembali juga dilengkapi berbagai fasilitas.
Berbagai fasilitas tersebut menjadikan Monjali sebagai destinasi yang menarik untuk berbagai kalangan. Untuk membuat pengunjung semakin nyaman, terdapat beberapa jalan setapak penghubung area parkir ke pintu masuk utama.
Destinasi wisata ini tidak hanya menawarkan akses dan lingkungan yang nyaman, namun juga menjadi salah satu pusat edukasi sejarah penting. Itu sebabnya jika Sobat DTT berencana mengunjungi Jogja, perlu memasukkan tempat ini dalam daftar tujuan.
Sejarah dan Makna Monumen Jogja Kembali
Keberadaan monumen ini diperuntukkan dalam menghormati perjuangan bangsa Indonesia pada era evolusi kemerdekaan. Ide pembangunannya terjadi pada tahun 1983 untuk mengenang peristiwa bersejarah.
Peristiwa bersejarah tersebut berhubungan dengan berbagai perjuangan kemerdekaan bangsa. Termasuk di dalamnya mengenai keberhasilan dari pemerintah dalam mempertahankan negara.
Sementara untuk pembangunannya sendiri mulai dari tahun 1985, tepatnya pada bulan Juni. Pembangunan dimulai dengan tradisi cukup unik dari masyarakat setempat. Tradisi tersebut berkaitan dengan menanam kepala sebagai simbol kesucian tanah.
Untuk peletakan batu pertamanya sendiri oleh pemimpin Yogyakarta saat itu. Setelah memakan waktu setidaknya empat tahun untuk membangun, monumen akhirnya selesai dan diresmikan pada tahun 1989.
Sebagai lambang dan pengingat mengenai perjuangan bangsa, Monumen Jogja Kembali tidak hanya memiliki sejarah maupun makna. Bangunan di Yogyakarta ini juga memiliki bentuk yang sangat menarik, bentuknya menyerupai kerucut.
Bentuk ini memiliki makna filosofi tersendiri sebagai lambang dari semangat perjuangan. Selain itu bentuknya yang mengarah ke atas memberikan pandangan mengenai puncak dari keberhasilan.
Selain makna bentuk secara filosofis, posisi dari monumen juga memiliki arti tersendiri. Posisinya yang berada pada garis tidak kasat mata yang menghubungkan Gunung Merapi dan berbagai lokasi penting lainnya menjadi cerminan akan budaya.
Garis tersebut menjadi simbol akan hubungan budaya serta spiritual dari masyarakat. Sementara itu, baik secara fisik maupun filosofis, tempat ini menjadi saksi perjuangan bangsa meraih kemerdekaan.
Koleksi dan Keunikan Monumen Jogja Kembali
Selain memiliki sejarah dan makna yang cukup kuat, tempat ini juga mempunyai Keunikannya tersendiri. Salah satunya yaitu tempat ini memiliki cukup banyak koleksi yang lengkap dan juga informatif. Terdapat 3 lantai di dalamnya dengan berbagai koleksi beragam, berikut daftarnya:
1. Lantai 1
Jika Sobat DTT ke lantai pertama, maka akan menemui empat ruang berisi berbagai benda penuh sejarah. Salah satunya yang cukup menarik adalah keberadaan tandu miliki Jenderal Soedirman.
Melalui keberadaan tandu ini, pengunjung akan memahami sejarah dengan lebih baik, serta memahami perjuangan pahlawan sebelumnya. Selain itu, pada lantai 1 Monumen Jogja Kembali juga terdapat berbagai potret perjuangan melalui dokumen, foto, dan sebagainya.
Koleksi tersebut menjadi pengingat mengenai perlawanan pada Serangan Umum di tahun 1949. Di mana peristiwa tersebut menjadi periode revolusi fisik.
2. Lantai Kedua
Lantai dua, wisatawan bisa menyaksikan sepuluh diorama adegan penting perjuangan bangsa. Mulai dari pertempuran fisik hingga berbagai upaya diplomatik. Adegan tersebut memiliki detail yang sangat sempurna.
Hal tersebut akan memberikan pengunjung pengalaman visual secara lebih mendalam. Tidak hanya itu saja, pada bagian dinding luar, terdapat berbagai hiasan relief yang menceritakan kembalinya DIY sebagai ibukota RI.
3. Lantai Tiga Monumen Jogja Kembali
Untuk lantai tiga terkenal sebagai ruangan untuk menghormati jasa para pahlawan. Ruangan ini disebut juga sebagai Garba Graha. Ruangan memiliki suasana yang tenang dengan berbagai relief dan tiang bendera di tengah ruangan. Pada lantai tiga ini terdapat kolam yang mengelilingi bangunan. Bangunan tersebut memiliki kesan damai sekaligus sakral.
Selain koleksi dari ketiga lantai, monumen ini juga memiliki keunikan tersebut seperti keberadaan dinding dengan 422 nama pahlawan. Mereka adalah pahlawan yang gugur saat melawan Belanda dari tahun 1948 sampai 1949.
Berbagai Fasilitas Penunjang di Monumen Jogja Kembali
Sebagai salah satu destinasi penuh sejarah, terdapat fasilitas lengkap dan memadai di Monjali. Di mana semua fasilitas tersebut sangat berguna untuk membuat pengunjung semakin merasa nyaman.
Terdapat fasilitas menarik seperti perpustakaan dengan koleksi buku sejarah yang lengkap. Selain itu, terdapat juga ruang serbaguna untuk berbagai keperluan dan acara resmi. Pada area luar, terdapat replikasi pesawat yang digunakan pada masa perjuangan.
Keberadaan dari replikasi pesawat ini memiliki kelebihan tersendiri, terutama bagi penggemar sejarah yang berbau militer. Selain itu, terdapat juga area taman dengan kolam yang membuat lingkungan sekitar monumen jadi terasa asri dan cocok untuk bersantai.
Sobat DTT yang berkunjung dan ingin membeli oleh-oleh dapat membelinya di toko suvenir dekat pintu keluar. Terdapat berbagai suvenir di sini, dari mulai pernak-pernik khas Jogja, hingga miniatur monumen.
Sementara untuk harga tiket masuk Monumen Jogja Kembali tergolong cukup terjangkau. Pengunjung cukup membayar sebesar Rp 15 bagi orang dewasa dan Rp 10 untuk anak-anak. Tapi bagi rombongan pelajar untuk wisata edukasi akan mendapat diskon khusus.
Sementara jam operasionalnya yaitu mulai jam 08.00 sampai dengan 16.00. Pada hari-hari khusus seperti Hari Kemerdekaan terdapat acara khusus. Dengan harga tiket terjangkau, pengunjung bisa menikmati pengalaman wisata sejarah di Yogyakarta.
Monjali tidak hanya menjadi tempat paling tepat untuk mengenang perjuangan, tapi juga pengalaman penuh sejarah. Dengan lokasinya yang strategis dan koleksi sejarah lengkap, Monumen Jogja Kembali sangat menarik untuk dikunjungi.