Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, merupakan candi Budha bersejarah dan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Tempat wisata Jogja ini menarik wisatawan dan terkenal karena keindahannya sebagai candi terbesar di dunia. Disini kita akan membahas dan mengungkap fakta menarik tentang Borobudur, menyajikan gambaran lengkap tentang sejarah dan keindahannya. Yuk Simak! Fakta Menarik Tentang Candi Borobudur 1. Dibangun dan Dirancang oleh Dinasti Syailendra Candi ini dibangun pada abad ke-8 dan ke-9, sekitar tahun 800 Masehi, pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra Budha Mahayana. Pada masa Dinasti Syailendra, Raja Samaratungga mendirikan Candi ini pada tahun 824 Masehi. Ratu Prabudawardhani, putri Samaratungga, menyelesaikan pembangunan Candi Borobudur pada tahun 874 Masehi. 2. Memiliki Tapak Candi Borobudur yang Cukup Luas Borobudur mempunyai tapak candi yang besar. Dimensinya 123×123-meter persegi. Sedangkan Candi ini memiliki tinggi 35,40-meter dan memiliki 504 patung Buddha, 72 stupa terbuka, dan satu stupa besar. 3. Thomas Stamford Raffles Menemukan Kembali Borobudur Borobudur ditemukan pada tahun 1814 oleh Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles saat berada di Pulau Jawa setelah ‘hilang’ akibat letusan Gunung Merapi dan terkubur selama ribuan tahun. Candi ini akhirnya dibangun kembali dan masih direnovasi hingga saat ini. 4. Memiliki Relief Terlengkap di Candi Borobudur Terdapat 2.672 panel di dalam candi ini. Ansambel reliefnya adalah yang terlengkap di dunia, dan tidak ada bandingannya dengan nilai seni dan sejarahnya. Hal inilah yang sangat dikagumi dan membuat setiap wisatawan yang datang terpana akan keindahan Borobudur. 5. UNESCO Telah Menetapkan Candi Ini sebagai Situs Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mendaftarkan Candi ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 1991. Berkat hal tersebut, Borobudur menjadi pusat perhatian wisatawan dari berbagai belahan dunia. Mitos Menarik Tentang Candi Borobudur Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 ini sering dikabarkan dibangun oleh makhluk halus atau gaib karena gaya bangunannya yang megah dan teknologinya yang canggih. Mitos Patung Pemberi Doa yang diyakini sebagai simbol kesucian pura juga tersebar luas. Candi ini pernah hilang akibat bencana alam, seperti letusan Gunung Merapi yang menutupinya dengan abu. Mitos Borobudur menjadi jam raksasa didasari oleh adanya 72 stupa berbentuk lonceng terbalik, namun hal tersebut belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Mitos disini dikelilingi danau air asin juga masih belum terbukti. Bagaimana Sobat DTT, sangat menarik dan membanggakan bukan? itulah beberapa mitos dan fakta menarik tentang Candi Borobudur yang bisa kita banggakan sebagai warisan Indonesia dan dunia. Mitos dan fakta Borobudur manakah yang menurut Sobat DTT paling menarik dan mencengangkan?
Tag Archives: Candi Borobudur
Candi Borobudur Mengungkap Keajaiban Sejarah – Candi Borobudur, sebuah perwujudan keagungan arsitektur dan warisan sejarah, berdiri megah di dataran tinggi Jawa Tengah, Indonesia. Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Candi Borobudur menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru dunia, menawarkan pengalaman spiritual dan budaya yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai sejarah, arsitektur, keanekaragaman budaya, pengakuan UNESCO, dan dampak pariwisata global yang dimiliki oleh Candi Borobudur. Candi Borobudur, sebuah keajaiban arsitektur dan sejarah yang megah, terletak di dataran tinggi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia dan merupakan situs bersejarah yang menarik minat wisatawan dari seluruh dunia. Dengan struktur yang megah dan pesona spiritual yang kental, Candi Borobudur menunjukkan warisan budaya Indonesia yang kaya. 1. Sejarah Candi Borobudur: Keajaiban yang Terlupakan Candi Borobudur, yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra, merupakan monumen Buddha terbesar di dunia. Meskipun asal-usul pasti pembangunannya masih menjadi misteri, catatan sejarah menunjukkan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Buddha. Pada masa kejayaannya, Borobudur menjadi pusat kehidupan spiritual dan intelektual di Jawa Tengah. Namun, seiring beralihnya kekuasaan politik dan agama di pulau Jawa, Borobudur ditinggalkan dan terlupakan selama berabad-abad, hingga ditemukan kembali pada awal abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, seorang penguasa kolonial Inggris di Indonesia. Candi Borobudur, yang dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra, merupakan monumen Buddha terbesar di dunia. Meskipun asal-usul pasti pembangunannya masih menjadi misteri, catatan sejarah menunjukkan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Buddha. Borobudur ditinggalkan selama berabad-abad seiring dengan beralihnya kekuasaan politik dan agama di Jawa, hingga ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, seorang penguasa kolonial Inggris di Indonesia. 2. Arsitektur yang Megah dan Simbolisme Mendalam Candi Borobudur dirancang sebagai stupa besar dengan tiga tingkat utama. Struktur ini mencakup enam tangga melingkar menuju puncak candi, menggambarkan perjalanan spiritual menuju Nirwana dalam ajaran Buddha. Dengan panjang sisi dasar mencapai 123 meter, candi ini menjadi manifestasi arsitektur yang mengesankan. Dinding candi dihiasi dengan 504 arca Buddha dan 2.672 panel relief, yang menceritakan kisah-kisah kehidupan Buddha dan ajaran-ajarannya. Desainnya mencerminkan filsafat Buddha Mahayana, dengan tiga tingkatan yang mewakili Kamadhatu (alam nafsu), Rupadhatu (alam rupa), dan Arupadhatu (alam tanpa rupa). Candi Borobudur dirancang sebagai stupa besar dengan tiga tingkat utama. Struktur ini memiliki dimensi yang mengesankan, dengan panjang sisi dasar mencapai 123 meter. Terdapat 504 arca Buddha dan 2.672 panel relief yang menghiasi dinding candi, menceritakan kisah-kisah dari kehidupan Buddha dan ajaran-ajarannya. Desainnya mencerminkan filsafat Buddha Mahayana, dengan tiga tingkatan yang mewakili tiga tahap dalam mencapai Nirwana: Kamadhatu (alam nafsu), Rupadhatu (alam rupa), dan Arupadhatu (alam tanpa rupa). 3. Keanekaragaman Budaya dalam Arsitektur: Harmoni Unik Candi Borobudur mencerminkan keberagaman budaya Indonesia. Arsitekturnya menggabungkan unsur-unsur seni Buddha India dengan sentuhan lokal, seperti ornamen dan motif relief yang mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa pada masa itu. Sebagai contoh, relief-relief menggambarkan pemandangan kehidupan desa, kegiatan pertanian, dan adegan sehari-hari lainnya. Keanekaragaman ini menciptakan harmoni yang unik, menegaskan integrasi budaya yang kaya di Indonesia. Candi Borobudur juga mencerminkan keberagaman budaya di Indonesia. Arsitekturnya menggabungkan unsur-unsur seni Buddha India dengan sentuhan lokal, seperti ornamen dan motif relief yang mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa pada masa itu. Hal ini menciptakan harmoni yang unik dan menjadi bukti integrasi budaya yang kaya di Indonesia. 4. Pengakuan UNESCO dan Pelestarian Keberlanjutan Pada tahun 1991, Candi Borobudur diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO. Pengakuan ini menandai langkah penting dalam upaya pelestarian dan pemulihan candi. Berbagai proyek pemeliharaan telah dilakukan untuk menjaga keaslian struktur dan melindungi artefak seni berharga di sekitar Borobudur. Pengelolaan yang cermat telah memastikan bahwa keindahan dan keajaiban Candi Borobudur tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Pada tahun 1991, UNESCO mengakui Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia. Langkah-langkah pemulihan dan pelestarian dilakukan untuk menjaga keaslian candi ini. Pengelolaan yang baik telah memastikan bahwa keindahan dan keajaiban Candi Borobudur tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang. 5. Pariwisata Global dan Festival Waisak Candi Borobudur bukan hanya destinasi wisata lokal, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan global. Ribuan pengunjung datang setiap tahun untuk menyaksikan keagungan arsitektur dan meresapi atmosfer spiritual yang kental. Festival Waisak, perayaan penting dalam agama Buddha untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha, menjadi peristiwa budaya yang signifikan di sekitar Candi Borobudur. Wisatawan dapat menyaksikan prosesi dan upacara keagamaan yang meriah selama festival ini. Candi Borobudur bukan hanya destinasi wisata lokal, tetapi juga menjadi magnet bagi wisatawan global. Ribuan pengunjung datang setiap tahun untuk menyaksikan keagungan arsitektur dan meresapi atmosfer spiritual yang kental. Festival Waisak, yang dirayakan untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha, juga menjadi peristiwa budaya yang signifikan di sekitar Candi Borobudur. Penutup: Menjaga Warisan Budaya Indonesia Candi Borobudur, sebagai warisan budaya Indonesia, mengajarkan kita tentang keajaiban sejarah, arsitektur megah, dan harmoni budaya. Dengan upaya pelestarian dan pemeliharaan yang terus dilakukan, diharapkan Candi Borobudur akan terus menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban Indonesia. Keindahannya dan pesona spiritualnya membuatnya layak menjadi salah satu keajaiban dunia yang harus dijaga dengan penuh kebanggaan. Melalui penjagaan warisan budaya ini, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang akan terus dapat menikmati dan menghargai kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai. Tag : Candi Borobudur Mengungkap Keajaiban Sejarah, Candi Borobudur Mengungkap Keajaiban Sejarah