Bali sudah lama menjadi salah satu kawasan wisata paling disukai oleh begitu banyak turis baik lokal maupun mancanegara. Ini karena keindahannya yang luar biasa di Bali. Terdapat banyak sekali tempat wisata di Pulau Dewata ini sehingga jika Sobat DTT ingin pergi ke Bali. Bisa cukup membingungkan untuk memilih tempat wisata apa saja yang perlu dikunjungi. Namun ada satu tempat wisata yang wajib Sobat DTT masukkan ke dalam daftar liburan ke Bali, yaitu Tanah Lot. Harmoni Budaya dan Alam yang Sangat Indah Salah satu alasan mengapa Bali sangat populer di dunia adalah kombinasi alam serta budaya dan spiritualitas yang kental dan harmonis. Jika Sobat DTT ingin menikmati pengalaman ini dalam satu tempat wisata saja, maka jawabannya adalah Tanah Lot di mana Sobat DTT dijamin akan kehabisan kata-kata untuk menggambarkan keindahannya. Tanah Lot sendiri adalah nama sebuah pura yang dibangun tepat di atas sebuah formasi batu yang tepat menghadap ke laut lepas. Bahkan ketika air sedang pasang, Pura Tanah Lot akan terlihat seperti berada di tengah laut karena penghubung antara lokasi pura dan daratan akan tergenang air laut sehingga kesan megah dan indahnya akan bertambah. Sejarah yang Misterius Tidak hanya pemandangannya yang luar biasa, Pura Tanah Lot juga terkenal karena sejarahnya yang cukup misterius. Yang sudah jelas diketahui adalah bahwa pura ini dibangun pada abad ke 16 oleh seorang biksu bernama Dang Hyang Nirartha yang datang dari Jawa untuk menyebarkan agama Hindu pada masyarakat Bali kala itu. Mitosnya, Nirartha melihat cahaya yang menuntunnya ke formasi batu di pinggir laut dan memutuskan untuk bermeditasi di sana. Ketika mulai banyak rakyat Bali yang menerima Hindu sebagai agama mereka. Sebagian orang tidak terima dan berniat mengusir Nirartha dari tanah Bali. Ketika mereka memojokkan Nirartha dekat sebuah formasi batu, Nirartha kemudian melakukan sebuah gerakan yang berujung pada munculnya seekor ular dari batu. Sehingga hal ini membuat banyak orang percaya dengan kekuatan magis Nirartha. Tidak hanya itu, ada juga cerita yang mengisahkan bahwa formasi batu yang sekarang berada terpisah dengan daratan bukanlah terjadi karena proses alam. Ketika masih ada rakyat Bali yang menolaknya, Nirartha memindahkan formasi batu tersebut ke laut, terpisah dengan daratan. Orang-orang yang tadi menentangnya kemudian baru mengakui kekuatan Nirartha dan bersedia memeluk agama Hindu. Untuk Sobat DTT yang tinggal di Jogja dan ingin mengunjungi Tanah Lot, maka percayakan saja pada Dejogja Tour & Travel. Dejogja Tour & Travelmerupakan biro wisata terpercaya dan berpengalaman. Segera kunjungi https://www.dejogja.co.id/ sekarang juga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Tag Archives: dejogja tour & travel
Indonesia memang memiliki begitu banyak kawasan wisata menarik yang tidak akan habis untuk dikunjungi dan dikagumi. Salah satu daerah yang belum banyak menarik wisatawan adalah Sumatra Barat, padahal memiliki banyak sekali tempat dan kawasan wisata yang patut dikunjungi. Salah satunya adalah kawasan Saribu Rumah Gadang yang dinobatkan sebagai kampung adat terpopuler di Indonesia tahun 2017. Kawasan Penuh dengan Rumah Gadang Sesuai dengan namanya, Sobat DTT pasti sudah bisa menyangka bahwa kawasan ini akan dipenuhi dengan rumah adat Minangkabau yaitu Rumah Gadang. Pemandangan ini tentu saja akan sangat unik dan mengesankan karena rumah adat ini sudah sangat jarang digunakan sebagai tempat tinggal dan biasanya hanya mudah ditemukan di area-area tertentu seperti museum atau tempat wisata lainnya. Pada umumnya, masyarakat Sumatra Barat sudah berpindah menggunakan rumah konvensional dan Rumah Gadang sudah sangat jarang digunakan lagi. Namun hal ini akan berbeda ketika Sobat DTT mengunjungi kawasan Saribu Rumah Gadang di mana Sobat DTT bisa melihat begitu banyak Rumah Gadang yang tidak hanya berfungsi sebagai monumen atau museum, tapi juga masih digunakan sebagai tempat tinggal. Padang dan Bukittinggi adalah dua area paling populer di Sumatra Barat. Namun jika Sobat DTT ingin mengunjungi Saribu Rumah Gadang, Sobat DTT harus menempuh perjalanan yang cukup jauh yaitu ke Kabupaten Solok Selatan. Tepatnya kawasan Padang Aro. Nama kampung wisata yang melibatkan kata “seribu” ini hanyalah kiasan. Ini karena jumlah Rumah Gadang di sini sebenarnya sangat jauh dari jumlah seribu, yaitu 174 unit Rumah Gadang. Diberi Nama oleh Putri Bung Hatta Nama kawasan ini pertama kali dicetuskan oleh putri dari proklamator Indonesia kelahiran Bukittinggi Mohammad Hatta, yaitu Meutia Farida Hatta. Pada tahun 2008, Meutia Hatta yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berkunjung ke kawasan tersebut. Dan beliau menjuluki kawasan itu sebagai Nagari Saribu Rumah Gadang. Ini karena melihat banyaknya Rumah Gadang di kawasan tersebut yang masih berfungsi sebagai rumah tinggal. Hal ini tentu saja sangat unik karena sudah sangat sedikit rakyat Minangkabau yang masih tinggal di Rumah Gadang karena pergeseran budaya. Rumah Gadang biasanya akan dihuni oleh lebih dari satu keluarga dan memiliki pemimpin perempuan yaitu Bundo Kanduang. Mayoritas masyarakat sekarang lebih memilih tinggal bersama keluarga masing-masing di rumah terpisah. Jika Sobat DTT tinggal di Jogja dan sedang mencari biro wisata yang bisa dipercaya untuk mengunjungi kawasan Saribu Rumah Gadang. Maka Dejogja Tour & Travel adalah jawabannya. Segera kunjungi website DTT di https://www.dejogja.co.id/ untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.