Tag Archives: Jalan Malioboro

Indahnya Wisata Andong di Jalan Malioboro yang Selalu Bikin Wisatawan Nagih

Wisata Andong di jalan Malioboro Yogyakarta menjadi salah satu kegiatan yang mampu memanjakan pengunjung. Nama Andong sendiri mengacu pada salah satu transportasi tradisional di wilayah dengan julukan kota pelajar ini.   Yogyakarta atau orang lebih mengenal dengan sebutan Jogja, memang terkenal memiliki kekayaan budaya serta sejarah. Salah satu jalan yang tidak boleh Sobat DTT lewatkan saat berkunjung ke Yogyakarta adalah Jalan Malioboro. Malioboro selalu ramai dengan wisatawan yang ingin merasakan nuansa khas Jogja. Alasan Wisata Andong di Jalan Malioboro Menyenangkan Andong sendiri telah menjadi salah satu bagian dari budaya Yogyakarta sejak zaman kolonial Belanda. Andong merupakan kendaraan tradisional yang ditarik oleh tenaga kuda, sehingga menawarkan pengunjung pengalaman berwisata unik serta autentik.   Kendaraan ini awalnya hanya digunakan oleh bangsawan serta pejabat kolonial sebagai alat transportasi mewah. Seiring berjalannya waktu, kendaraan ini menjadi salah satu daya tarik wisata karena mempertahankan nuansa tradisional daerah. 1. Wisata Andong di Jalan Malioboro Menyatu dengan Budaya Lokal Naik Andong di Malioboro memberikan kesempatan Sobat DTT untuk merasakan kehidupan tradisional daerah Yogyakarta. Sebagai salah satu sarana transportasi khas yang sudah ada sejak zaman dahulu, menaikinya akan membawa wisatawan merasakan kehidupan masyarakat lokal pada masa lampau.    Pengalaman ini tentu memberikan kesan yang berbeda dan autentik dibandingkan dengan menggunakan kendaraan modern. Membuat perjalanan Sobat DTT menjadi lebih berkesan dan terasa lebih unik. 2. Menikmati Pemandangan Ikonik Jalan Malioboro Jalan Malioboro memang terkenal dengan deretan toko-toko, pedagang kaki lima serta beberapa atraksi jalanan. Dengan wisata Andong di jalan Malioboro, wisatawan dapat lebih bersantai dengan menikmati pemandangan ini tanpa perlu berjalan kaki sepanjang jalan.    Transportasi tradisional ini akan bergerak dengan kecepatan yang nyaman, sehingga memungkinkan penumpang untuk melihat-lihat serta berfoto tanpa tergesa-gesa. Membuat momen liburan menjadi lebih bermakna. 3. Wisata Ramah Lingkungan Wisata Andong adalah salah satu bentuk wisata yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil. Mengurangi jejak karbon dengan memilih transportasi yang lebih ramah lingkungan seperti Andong adalah langkah positif untuk menjaga kelestarian alam serta lingkungan sekitar Malioboro. 4. Kusir yang Ramah Salah satu bagian paling menyenangkan dari wisata Andong di jalan Malioboro adalah interaksi dengan kusir. Kusir biasanya sangat ramah, informatif serta siap berbagi cerita mengenai sejarah dan budaya Yogyakarta.    Hal tersebut adalah kesempatan bagus bagi Sobat DTT untuk bisa belajar lebih banyak tentang tempat yang dikunjungi langsung dari penduduk lokal berpengalaman. Membuat waktu liburan tidak hanya berkesan namun juga mendapatkan ilmu tentang sejarah dan budaya. 5. Kenyamanan bagi Setiap Penumpang Bagi wisatawan yang mungkin merasa lelah setelah berjalan-jalan di sekitar Malioboro, transportasi tradisional ini adalah solusi sempurna. Dengan menaikinya, wisatawan dapat beristirahat sambil terus menikmati suasana jalan Malioboro.    Hal tersebut sangat membantu terutama bagi keluarga yang membawa anak-anak atau wisatawan berusia lanjut yang mungkin memerlukan waktu istirahat lebih sering, menjadikan Andong kendaraan ramah dan nyaman bagi siapa saja yang menaikinya. Rute Menuju Wisata Andong di Jalan Malioboro Rute perjalanan Andong di jalan Malioboro biasanya dimulai dari titik-titik utama seperti Taman Parkir Abu Bakar Ali atau Stasiun Tugu. Dari sini, transportasi ini akan membawa wisatawan menyusuri sepanjang Jalan, melewati berbagai toko, warung, dan bangunan bersejarah.    Beberapa rute juga menawarkan perjalanan ke Keraton Yogyakarta atau Tamansari, sehingga Sobat DTT bisa mendapatkan paket tur lebih lengkap dengan mengunjungi tempat-tempat penuh cerita bersejarah.   Agar terhindar dari keramaian, sebaiknya Sobat DTT menaiki transportasi tradisional ini pada pagi hari atau menjelang sore. Hal ini karena di waktu-waktu tersebut, cuaca juga lebih bersahabat sehingga sangat direkomendasikan untuk Sobat DTT menikmati perjalanan.   Yogyakarta memang selalu menawarkan cerita menyenangkan bagi siapa saja yang mengunjunginya. Mulai dari wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara, semua dapat menikmati keindahan kota baik itu dengan transportasi modern atau tradisional.   Transportasi khas di Yogyakarta yang perlu dicoba adalah wisata Andong di jalan Malioboro. Bagi Sobat DTT yang sedang mencari layanan tour dapat menghubungi Dejogja Tour & Travel untuk pengalaman berlibur lebih berkesan khususnya di sekitar Yogyakarta.   Tag : Wisata Andong di Jalan Malioboro

Pesona dan Daya Tarik Jalan Malioboro di Malam Hari

Jalan Malioboro bisa dibilang merupakan ikon yang paling dikenal di Jogja. Jalanan ini sangat terkenal karena lokasinya sangat dekat dari stasiun, selain itu pesonanya seperti kota lama yang sangat estetik. Tidak heran jika pengunjungnya selalu ramai, terutama saat malam hari. Jika Sobat DTT ingin datang ke Jogja, jangan sampai lupa mampir ke jalanan yang estetik ini. Sobat DTT tidak hanya menemukan ketenangan yang syahdu, namun juga menemukan berbagai barang dan makanan unik yang bisa dibeli. Tentunya semua sangat khas Jogja. Informasi Lengkap Seputar Jalan Malioboro Jika ingin datang ke jalanan yang sangat estetik ini, Sobat DTT harus tahu dulu apa saja informasi lengkapnya, mulai dari daya tarik, jam buka, fasilitas dan rute untuk menuju ke sana. Berikut beberapa informasi yang harus Sobat DTT tahu. 1. Daya Tarik Jalan Malioboro Jalan Malioboro memiliki banyak daya tarik, yaitu jalanan dan hiasannya sangat estetik. Sobat DTT bisa melihat tanda jalan dan lampu – lampu jalannya sangat indah. Daya tarik dari jalanan ini semakin mudah terlihat saat malam hari, karena lampu jalannya menyala. Daya tarik tempat ini tidak hanya berhenti pada keindahan jalanannya saja, namun juga ada banyak orang yang menjual pakaian, makanan, oleh – oleh dan masih banyak lagi. Sobat DTT bisa membeli banyak barang untuk keperluan selama di Jogja, bahkan bisa untuk oleh – oleh. Harga produk yang dijual juga cukup terjangkau, sehingga Sobat DTT tidak perlu kehabisan budget selama ke sini. Suasananya saat malam hari juga sangat menenangkan hati. Sobat DTT bisa jalan – jalan di area jalanan tersebut, tentu tidak akan bosan dari ujung ke ujung. 2. Jam Buka  Jalan Malioboro tentu buka setiap hari dan 24 jam. Dengan kata lain semua orang yang datang ke sini bisa menikmati jalanan kapan saja. Jadi tidak perlu khawatir terlambat datang, karena semua pengunjung bisa bebas datang ke sini kapan saja saat ingin. Bahkan suasananya lebih ramai saat malam. Selain karena keindahan dan suasananya, jumlah toko yang buka saat malam hari semakin banyak. 3. Fasilitas Umum Tentunya tempat ini juga memiliki fasilitas umum yang bisa digunakan oleh siapa saja. Fasilitas umum meliputi pedestrian untuk orang – orang yang ingin jalan kaki. Juga tersedia tempat duduk untuk beristirahat jika merasa lelah saat berjalan. Jalan Malioboro juga menyediakan toilet umum yang bisa diakses di beberapa titik. Juga sudah ada tempat sampah untuk membuang sampah setelah selesai makan. Fasilitas umum seperti tempat sampah harus digunakan untuk menjaga kebersihan bersama. 4. Rute Rute untuk menuju tempat ini sangat mudah, karena lokasinya sangat dekat dari stasiun. Jika Sobat DTT naik kereta, bisa jalan kaki dari stasiun ke arah selatan. Bisa juga naik motor atau mobil jika naik kendaraan pribadi, karena sudah tersedia tempat parkir untuk pengunjung. Jika Sobat DTT naik kendaraan pribadi, ada biaya parkir yang harus dibayar karena jalanan ini tidak memungut uang untuk tiket masuk. Kendaraan motor saat parkir bisa membayar 2 ribu rupiah, kemudian untuk kendaraan mobil harus membayar sebesar 5 ribu rupiah. Jalan – jalan ke Jogja tentu harus direncanakan dengan baik. Sobat DTT bisa menggunakan jasa tour and travel terbaik seperti Dejogja Tour & Travel. Kami dapat membantu Sobat DTT menikmati Jogja dengan baik, serta mampir ke Jalan Malioboro yang sangat indah.

Legendaris Jalan Malioboro Jogjakarta

LEGENDARIS JALAN MALIOBORO JOGJAKARTA Matahari baru saja terbit. Jalan masih lengang dan udara masih segar ketika dua sahabat lama tak sengaja berjumpa di Malioboro. “Ngopo kowe esuk-esuk wes tekan Malioboro?” “Anu …. golek sarapan” “Walah, golek sarapan kok neng Malioboro? Golek sarapan iku neng omah!” Mereka berdua tertawa lalu larut dalam nostalgia. Saya yang kebetulan duduk dekat situ nyaris tersedak menahan tawa. Meskipun terkenal sebagai surga belanja cendera mata dan barang kerajinan, ternyata tak sedikit wisatawan dan orang lokal mendatangi Malioboro pagi-pagi sekali untuk berolahraga atau sekedar menikmati udara segar sambil mencari sarapan. Wisatawan tersebut biasanya menginap di hotel sekitar Malioboro. HOTEL DEKAT MALIOBORO Hotel dekat Malioboro Hotel besar pertama di Malioboro dibangun tahun 1908, namanya Grand Hotel de Djokdja. Kerennya, hotel ini masih berdiri hingga saat ini meskipun sudah beberapa kali ganti nama. Berikut ini beberapa hotel berbintang dekat Malioboro. Hotel Neo Malioboro Hotel Neo Malioboro letaknya di Jl. Pasar Kembang, tetapi sangat dekat untuk berjalan kaki ke Malioboro dan Stasiun Tugu. Saya menyukai pemandangan Merapi dari kolam renang dan menu sarapannya yang melimpah. Kamarnya modern minimalis dengan tarif mulai 500 ribuan. Area parkirnya agak terbatas, tetapi ada layanan parkir valet. Grand Inna Malioboro Grand Inna Malioboro adalah hotel legendaris yang dibangun tahun 1908 itu. Meskipun sudah beberapa kali berganti nama, orang lokal tetap saja menyebutnya Hotel Garuda. Hotel ini memiliki bangunan bergaya kolonial dan banyak ruang pertemuan. Kamarnya klasik – oke deh, agak tua – tetapi luas. Tarifnya mulai 900 ribuan. Area parkir hotel yang terletak persis di Jl. Malioboro ini juga sangat luas. POP! Hotel Malioboro POP! Hotel Malioboro adalah hotel bujet yang terletak di Jl. Gandekan, 500 meter sebelah barat Jl. Malioboro. Kamarnya kecil, tetapi ada sofa yang bisa dijadikan bed tambahan. Tarifnya mulai 300 ribuan. Menu sarapannya terbatas, area parkirnya juga. Hotel Ibis Malioboro Hotel Ibis Malioboro terletak di Jl. Malioboro dan memiliki “pintu rahasia” ke Mal Malioboro. Banyak wisatawan menyukai kebersihan kamar dan tempat tidurnya yang nyaman, tarifnya mulai 600 ribuan. Menu sarapan bervariasi dan area parkirnya cukup luas. Sebelum hotel-hotel berbintang berjejalan seperti sekarang, sudah banyak losmen dan penginapan murah di gang-gang kecil dekat Malioboro. Beberapa masih bertahan hingga sekarang, antara lain: Losmen Setia Kawan, The Munajat Backpacker, Penginapan Happy/Harum II, dan Losmen Utar Pension. Tarif penginapan tersebut memang murah, rata-rata di bawah 200 ribu rupiah, tetapi tentu saja jangan berharap fasilitasnya seperti hotel berbintang, sebagian besar bahkan tidak punya area parkir untuk mobil. Bukan apa-apa, harga tanah di Malioboro sudah meroket tinggi sekali, tahun 2015 saja sudah menyentuh angka 45 juta rupiah/meter persegi. Penginapan yang lebih murah kini menyebar dalam radius 3 km dari Malioboro. Ada lho penginapan yang tarifnya 60 ribu/malam untuk kamar yang bisa diisi 4 orang, ada juga yang tarifnya 50 ribu/malam untuk kamar dengan AC dan TV. Penginapan Murah ini untuk anak muda yang suka berkelana dengan ransel besar di punggungnya (backpacker). Wisatawan yang membawa keluarga bisa mempertimbangkan menginap di guest house dekat Malioboro. Guest house adalah rumah dengan fasilitas lengkap yang disewakan harian. Selain lebih murah ketimbang buka 2-3 kamar di hotel berbintang, guest house juga lebih nyaman karena ada dapur dan mesin cuci yang bisa dipakai tamu. Harga tanah yang selangit menyebabkan jarang ada guest house yang benar-benar dekat dengan Malioboro, untungnya sebagian besar masih dalam radius 5 km dari Malioboro. Wisata Jogja TEMPAT WISATA DEKAT MALIOBORO Tempat wisata dekat Malioboro (YogYes.com / Jaya Tri Hartono) Menjelang siang hingga malam hari, Malioboro menjelma menjadi surga belanja cendera mata dan barang kerajinan. Lebih dari seribu pedagang kaki lima menggelar dagangannya di emperan toko. Asal pandai menawar, cendera mata dan barang kerajinan tersebut bisa dibeli dengan harga murah. Mungkin ini yang bikin ketagihan. Selain belanja, Malioboro sekarang juga nyaman untuk jalan-jalan. Ada pedestrian dengan bangku-bangku yang instagramable di sepanjang jalan hingga titik nol kilometer. Jadi, mari kita jelajahi tempat wisata Legendaris Jalan Malioboro Jogjakarta berikut ini dengan berjalan kaki ke arah selatan/keraton. Pasar Beringharjo Berjalan sebentar, kita akan sampai ke Pasar Beringharjo. Pasar ini adalah pasar tradisional terlengkap di Jogja. Barang dagangannya kini makin lengkap; mulai dari batik, jajanan pasar, jejamuan, hingga patung Budha seharga ratusan ribu. Masjid Siti Djirzanah Masjid yang baru diresmikan tahun 2018 ini sangat cantik. Sekilas terlihat mirip kelenteng, tetapi berwarna biru. Arsitektur masjid ini erat kaitannya dengan budaya yang tumbuh di Malioboro sejak dahulu. Masjid ini letaknya di depan Pasar Beringharjo (seberang jalan) Hamzah Batik Hamzah Batik adalah toko batik dan cendera mata paling ramai di Jogja, letaknya juga di depan Pasar Beringharjo. Barang-barang yang dijual tak jauh berbeda dengan yang ditawarkan pedagang kaki lima Malioboro, tetapi di sini kita tidak perlu menawar lagi dan ruangannya nyaman ber-AC Benteng Vredeburg Setelah Pasar Beringharjo, ada Benteng Vredeburg. Taman Pintar Di sebelah timur Benteng Vredeburg ada Taman Pintar Yogyakarta, sebuah wahana wisata untuk bermain sambil menambah pengetahuan di bidang teknologi. Km Nol Jogja Gedung-gedung berarsitektur Indis yang ikonik di kawasan nol kilometer ini sangat instagramable untuk menjadi latar belakang foto selfie. Museum Sonobudoyo Museum Sonobudoyo terletak dekat km 0 Jogja. Museum sejarah dan kebudayaan Jawa ini juga berisi 1200-an koleksi keris dari berbagai penjuru Nusantara. Alun-Alun Utara Alun-alun utara adalah halaman depan Keraton Yogyakarta. Berbagai acara yang berkaitan dengan Keraton digelar di sini, seperti Sekaten yang diselenggarakan setiap Bulan Rabiul Awal. Museum Kereta Museum Kereta Keraton Ngayogyakarta terletak di barat daya alun-alun utara. Museum ini memiliki koleksi lengkap kereta-kereta yang pernah dan masih digunakan oleh raja dan kerabatnya hingga saat ini. Keraton Yogyakarta Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. MALIOBORO MALAM HARI Malioboro malam hari Saat matahari sudah bergulir ke ufuk barat dan lampu-lampu penerang jalan dinyalakan, saat itulah Malioboro melipatgandakan daya pikatnya yang magis. Ada kenangan manis yang tertinggal di bangku-bangku di pedestrian, ada kerinduan yang berbisik lewat alunan nada yang dilantunkan musisi jalanan. Semuanya sedang memanggilmu untuk datang lagi ke Malioboro Tag : Legendaris Jalan Malioboro Jogjakarta Outbound Jogja Wisata Jogja  : 08121070343

Bikin Kangen! Inilah Keseruan Menyusuri Malioboro

Malioboro – Seperti namanya, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarata (DIY) memang istimewa. Bukan saja pemerintahannya yang unik, karena Gubernur juga seorang Sultan atau Raja, melainkan juga karena propinsi satu ini memiliki segudang tempat wisata menarik. Siapa pun yang pernah berkunjung ke Jogja pasti tak melewatkan Malioboro. Ya, jalan yang terkenal di Kota Gudeg ini memang bikin kangen dengan berbagai keseruan yang ditawarkan saat menyusurinya. Wah, apa saja ya hal asyik yang bisa dilakukan di Malioboro. Berikut ulasannya. Belajar Sejarah Jalan Malioboro adalah jalan yang termasuk ‘tua; di Kota Pendidikan ini. . Membujur dari utara ke selatan, di sekitar sini masih banyak bangunan bergaya Belanda yang bisa dijumpai. Satu bangunan yang masih tampak megah dan kental dengan arsitektur khas Negeri Kincir Angin adalah Hotel Ina Garuda. Dibangun pada 1908, hotel ini awalnya adalah sebuah cottages yang kemudian diberi nama Grand Hotel de Djokja. Selain hotel ini, bangunan sejarah lainnya yang dapat Anda kunjungi adalah Tugu Jogja, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg hingga Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. PAKET OUTBOUND JOGJA MURAH, FASILITATOR KEREN Wisata Kuliner Menyusuri sepanjang jalan Malioboro mungkin cukup melelahkan. Namun, Anda tak perlu risau jika perut keroncongan. Pasalnya, di sepanjang jalan terdapat banyak warung kaki lima yang menjajakan beragam kuliner tradisonal. Resto-resto berkelas internasional pun bertebaran jika ingin memanjakan lidah dengan taste internasional, tetapi sembari menikmati atmosfer tradisional Jogja yang kental. Wisata Belanja Satu hal yang tak boleh ketinggalan adalah wisata belanja. Ya, sejatinya Malioboro memang surga belanja oleh-oleh. Di sepanjang jalan ini, Anda bisa dengan mudah menemukan berbagai pernak-pernik khas Jogja, souvenir seperti gantungan kunci. Kaum hawa dipastikan enggan beranjak melihat aneka perhiasan unik dari manik-manik maupun yang berbahan kayu. Ada yang berupa kalung, gelang, bros dan lain sebagainya. Tak ketinggalan, di sini juga menjamur penjual batik. Anda tinggal menyesuaikan kebutuhan dan budget, ada yang murah sampai mahal, dari yang dijual pedagang di depan toko-toko hingga yang ekslusif dan sebuah toko atau butik. Berfoto Ria Melengkapi berbagai aktivitas di atas, pastikan Anda untuk tidak lupa berselfie ria. Tempat yang selalu menjadi rebutan untuk berfoto adalah penanda jalan yang terletak di sisi utara. Dari titik ini, akan terlihat pemandangan dari utara hingga selatan dengan riuh kendaraan dan deretan toko sebagai latarnya. Menikmati suasana pagi dan malam Satu hari rasanya tak akan cukup untuk menelusuri keindahan Malioboro. Pasalnya, tempat ini menawarkan pesona yang berbeda-beda di setiap waktu. Pada pagi hari, Anda akan menjumpai tempat ini masih cukup lengan. Meski demikian, lalu lalang orang mulai terlihat. Tak sedikit orang bahkan sengaja datang ke Malioboro di pagi hari untuk bersarapan. Ya, di sekitar jalan saat pagi hari memang banyak dijumpai penjual sarapan. Anda yang kebetulan menginap di hotel sekitarnya, luangkan berjalan kaki sejenak, mengintip ‘wajah’ Malioboro kala pagi sembari menyantap makanan khasnya, salah satunya adalah gudeg. Siang hari, jelas suasana akan riuh dengan banyak wisatawan yang datang. Namun, pada malam hari Anda akan mendapati suasana menakjubkan. Tak lagi seramai siang, suasana pun menjadi semakin asyik degan paras Malioboro yang berbeda, yaitu ‘bermandikan cahaya lampu’. Seru sekali bukan?! Oleh karena itu, pastikan menjejalah Malioboro di sela kunjungan ke Jogja. Dapatkan penawaran menarik berkeliling Jogja dan Malioboro bersama Dejogja Tour and Travel.